PODJAMA & SARASWATI

Jazz Meets Gamelan:

Menikmati Improvisasi Jazz dan Gamelan

 

Anda kenal musisi-musisi jazz Swiss? Pasti banyak dari Anda, pencinta jazz Indonesia, yang tak begitu akrab dengan mereka. Musisi-musisi jazz Swiss memang sangat jarang melakukan konser di Tanah Air. Maka, konser Jazz Meets Gamelan (JMG), yang merupakan kolaborasi antara kelompok musik jazz asal Swiss, PoDjama dan kelompok musik khas Bali,Saraswati, dari Indonesia layak Anda jadikan referensi.

 

Rencananya, seperti diungkapkan dalam rilis pihak Kedutaan Besar Swiss, konser JMG akan digelar pada hari Kamis (13/3) mendatang, diErasmus Huis, Jakarta, tepat pukul 19.00 WIB. PoDjama juga akan tampil di The Irish Pub, Hotel Grand Melia, Jakarta, pada tanggal 7, 10, dan 12 Maret.

 

PoDjama didukung oleh tiga musisi: Claude Schneider (gitar),Jean-Pierre Schaller (bas), dan Anne-Florence Schneider (vokal). Ketiga musisi jazz ini telah malang melintang di berbagai panggung jazz internasional, seperti Montreux Jazz festival dan Toronto Jazz Festival.

 

Kelompok PoDjama banyak berekplorasi dengan unsur-unsur etnik berbagai negara. Di antaranya adalah ketika mereka mencoba menawarkan eksotisme musik Kuba, Maroko, serta instrumen Gamelan, Bali. Nah, musik gamelan Bali yang enerjik, rencananya akan diramu dengan permainan gitar Claude yang khas.

 

Adalah Saraswati, kelompok musik khas Bali, yang dimotori oleh I.G. Kompiang Raka, yang akan menemani PoDjama. Lalu, mengapa gamelan Bali yang dilirik oleh PoDjama? "Gamelan Bali sangat enerjik dan memiliki tempo yang cepat. Sangat sesuai dengan karakter musik PoDjama," ujar Claude Schneider. 

 

Konser JMG memang cukup menarik untuk disimak. Swiss, yang dikenal dengan tradisi perbankannya yang legendaris, agaknya ingin menjual agenda budayanya di Tanah Air. "Konser ini memang untuk lebih memperkenalkan kebudayaan Swiss di Indonesia," ungkap Endang A. Max, Cultural Assistan, Kedutaan Besar Swiss di Jakarta.

 

<